Masih teringat sangat jelas peristiwa sekitar 1-2 bulan yang lalu ketika semua media sosial membahas tentang asap yang melanda pulau Sumatra dan Kalimantan. Potrait-potrait kecil yang seakan mem - blow up betapa peristiwa tersebut sangat menyayat hati. Banyak sekali saat itu yang tiba-tiba mendadak menjadi "aktivis sosial media" atau berlomba - lomba meyakinkan publik dengan mem-publish beberapa nama Perusahaan yang bersalah atas adanya kejadian ini, beberapa dengan tegas menyalahkan pemerintah karena membiarkan Perusahaan swasta tersebut mengambil alih hutan kita dengan membakarnya, bahkan ada pula yang seperti berteriak keras dengan kalimat "stop pembakaran !"